KABAR ZODIAC.COM, SIDRAP – Dalam upaya menjaga produktivitas pertanian dan mendukung program ketahanan pangan nasional, Pemerintah Desa Kalosi Alau, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten Sidenreng Rappang, menggelar Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya hama tikus, Rabu pagi (14/5), bertempat di lahan pertanian Kelompok Tani Tunas Baru, Dusun Pakkasalo.

Kegiatan ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Camat Dua Pitue, BPP Dua Pitue, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Kalosi Alau, PPK Dua Pitue, PPL Kecamatan, tokoh masyarakat, serta para pengurus dan anggota kelompok tani se-Kalosi Alau. Gerakan bersama ini menjadi bukti nyata sinergitas antara petani, pemerintah, dan aparat dalam menjaga lahan pertanian dari ancaman hama yang dapat merusak hasil panen.

Kepala Desa Kalosi Alau, Andi Apris, menegaskan bahwa kegiatan ini tak hanya menjadi solusi terhadap ancaman hama tikus, tapi juga merupakan bentuk dukungan langsung terhadap program IP 300 (Indeks Pertanaman 3 kali setahun), yang dicanangkan pemerintah daerah 

“Ini adalah bagian dari upaya kita mendukung target produksi 1 juta ton gabah di tahun ini. Kalau hama tidak dikendalikan, maka IP 300 akan sulit tercapai. Karena itu, gerakan ini adalah kerja nyata untuk ketahanan pangan kita bersama,” tegas Andi Apris.

Ketua Kelompok Tani Tunas Baru, Muh. Nasir, juga mengapresiasi dukungan pemerintah desa dan seluruh stakeholder. Ia berharap kegiatan semacam ini bisa rutin dilakukan dan tidak hanya berhenti di satu titik lokasi.

Dalam kegiatan ini, para petani bersama Babinsa dan PPL melakukan pengasapan, pemasangan perangkap, serta pembersihan sarang tikus di sekitar areal persawahan. Para penyuluh pertanian juga memberikan edukasi mengenai teknik pengendalian hama yang efektif namun ramah lingkungan.

“Jika semua bergerak, maka hasilnya pasti nyata. Petani tidak akan sendirian menghadapi ancaman gagal panen,” ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Melalui kegiatan ini, Desa Kalosi Alau menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan di daerah, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat berbasis pertanian